Munculnya fenomena alam bintang jatuh, tahi bintang, meteor atau komet adalah suatu perkara biasa. Tidak ada kaitannya dengan pelbagai hal, sebagaimana keyakinan jahiliah, yang menganggap akan terkabul doa kita apabila melihatnya.
Namun, Al Quran telah menjelaskan tentang fenomena alam tersebut bahkan, ternyata bintang, meteor dan komet itu memiliki fungsi di sisi Allah.
"Sesungguhnya, Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka seksa neraka yang menyala-nyala." (QS. Al-Mulk: 5)
Ketika menafsirkan surat Al-Mulk ayat 5, seorang ahli tafsir masa tabi'in, Qatadah rahimahullah, mengatakan:
"Allah menciptakan bintang untuk tiga hal: Allah jadikan sebagai penghias langit, sebagai pelempar syaitan, dan sebagai tanda alam untuk petunjuk arah. Maka siapa yang menggali tentang bintang, selain tiga hal tersebut, dia keliru, menyia-nyiakan jatahnya, dan membebani diri dengan sesuatu yang sama sekali dia tidak memiliki ilmu tentangnya." (HR. Bukhari dalam shahihnya secara muallaq, 4/107) Maksud beliau dengan memahami selain tiga hal tersebut adalah dengan memahami bintang untuk astrologi (bukan astronomi), seperti zodiak atau ramalan bintang. Sementara itu, As-Syaukani menafsirkan firman Allah (yang ertinya), "Aku jadikan bintang itu sebagai pelempar syaitan", beliau mengatakan, "Rajam (pelempar) secara bahasa ertinya, melempar dengan batu." (Fathul Qadir, 3/179)
Demikian pula dalam surat Al-Jinn, Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya kami telah mencuba mengetahui (rahsia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencuba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)." (QS. Al-Jin: 8–9)
Al-Imam Ibnu Katsir juga menafsirkan ayat di atas dengan hadis Rasulullah SAW, yang mengungkap secara lebih terperinci tentang fenomena alam tersebut.
Dari sahabat Abdullah bin Abbas Radhiyallahu anhu, ia berkata: "Salah seorang sahabat Nabi SAW dari kaum Ansar menceritakan kepadaku. Ketika mereka duduk bersama Rasulullah SAW pada suatu malam, ada bintang (meteor) jatuh memancarkan cahaya. Maka Rasulullah SAW bertanya kepada mereka: "Apa ucapan kalian pada masa jahiliah ketika ada lemparan (meteor) seperti ini?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Dulu kami katakan, "pada malam ini telah dilahirkan seorang yang terhormat dan telah mati seorang yang terhormat." Lalu Rasulullah SAW menjelaskan: "Sesunguhnya bintang itu tidaklah dilemparkan kerana kematian seseorang dan tidak pula kerana kelahiran seseorang. Akan tetapi Tuhan kita Tabaaraka wa Ta'ala, apabila telah memutuskan sesuatu perkara, bertasbihlah para malaikat yang membawa 'Arasy. Kemudian diikuti oleh para malaikat penghuni langit yang di bawah mereka, sampai tasbih itu kepada para malaikat penghuni langit dunia. Kemudian para malaikat yang di bawah para malaikat pembawa 'Arasy bertanya kepada para malaikat pembawa 'Arasy, "Apa yang dikatakan Tuhan kita?" Lalu mereka memberitahu apa yang dikatakan Allah SWT. Maka malaikat penghuni langit dunia saling bertanya pula di antara sesama mereka, sehingga berita tersebut sampai ke langit dunia. Maka para jin berusaha mencuri dengar, lalu mereka sampaikan kepada walit-walitnya (tukang sihir). Sehingga mereka dilempar dengan bintang-bintang tersebut. Berita itu mereka bawa dalam bentuk yang utuh, iaitu yang sebenarnya tetapi mereka campur dengan pembohongan dan mereka tambah-tambahkan." [HR Muslim]
Apakah bintang jatuh boleh mengabulkan permintaan?
Menurut tradisi yang diturunkan dari nenek moyang, apabila kita melihat bintang jatuh secara langsung maka satu keinginan kita akan terkabul.
Maka daripada itu, apabila kita melihat bintang jatuh mohonlah satu permintaan.
Berdoalah! Tapi berdoanya tetap kepada Allah. Salah bila kita berdoa dan minta bantuan kepada bintang jatuh. Bukan nanti dapat barokah, malah jadi musrik jadinya.
Bintang jatuh hanya sekadar perantara saja. Yang mengabulkan ya atau tidaknya doa kita adalah Allah.
Wallahu a'lam.
BACA INI JUGA:
sumber: RR
Namun, Al Quran telah menjelaskan tentang fenomena alam tersebut bahkan, ternyata bintang, meteor dan komet itu memiliki fungsi di sisi Allah.
"Sesungguhnya, Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka seksa neraka yang menyala-nyala." (QS. Al-Mulk: 5)
Ketika menafsirkan surat Al-Mulk ayat 5, seorang ahli tafsir masa tabi'in, Qatadah rahimahullah, mengatakan:
"Allah menciptakan bintang untuk tiga hal: Allah jadikan sebagai penghias langit, sebagai pelempar syaitan, dan sebagai tanda alam untuk petunjuk arah. Maka siapa yang menggali tentang bintang, selain tiga hal tersebut, dia keliru, menyia-nyiakan jatahnya, dan membebani diri dengan sesuatu yang sama sekali dia tidak memiliki ilmu tentangnya." (HR. Bukhari dalam shahihnya secara muallaq, 4/107) Maksud beliau dengan memahami selain tiga hal tersebut adalah dengan memahami bintang untuk astrologi (bukan astronomi), seperti zodiak atau ramalan bintang. Sementara itu, As-Syaukani menafsirkan firman Allah (yang ertinya), "Aku jadikan bintang itu sebagai pelempar syaitan", beliau mengatakan, "Rajam (pelempar) secara bahasa ertinya, melempar dengan batu." (Fathul Qadir, 3/179)
Demikian pula dalam surat Al-Jinn, Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya kami telah mencuba mengetahui (rahsia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencuba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)." (QS. Al-Jin: 8–9)
Al-Imam Ibnu Katsir juga menafsirkan ayat di atas dengan hadis Rasulullah SAW, yang mengungkap secara lebih terperinci tentang fenomena alam tersebut.
Dari sahabat Abdullah bin Abbas Radhiyallahu anhu, ia berkata: "Salah seorang sahabat Nabi SAW dari kaum Ansar menceritakan kepadaku. Ketika mereka duduk bersama Rasulullah SAW pada suatu malam, ada bintang (meteor) jatuh memancarkan cahaya. Maka Rasulullah SAW bertanya kepada mereka: "Apa ucapan kalian pada masa jahiliah ketika ada lemparan (meteor) seperti ini?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Dulu kami katakan, "pada malam ini telah dilahirkan seorang yang terhormat dan telah mati seorang yang terhormat." Lalu Rasulullah SAW menjelaskan: "Sesunguhnya bintang itu tidaklah dilemparkan kerana kematian seseorang dan tidak pula kerana kelahiran seseorang. Akan tetapi Tuhan kita Tabaaraka wa Ta'ala, apabila telah memutuskan sesuatu perkara, bertasbihlah para malaikat yang membawa 'Arasy. Kemudian diikuti oleh para malaikat penghuni langit yang di bawah mereka, sampai tasbih itu kepada para malaikat penghuni langit dunia. Kemudian para malaikat yang di bawah para malaikat pembawa 'Arasy bertanya kepada para malaikat pembawa 'Arasy, "Apa yang dikatakan Tuhan kita?" Lalu mereka memberitahu apa yang dikatakan Allah SWT. Maka malaikat penghuni langit dunia saling bertanya pula di antara sesama mereka, sehingga berita tersebut sampai ke langit dunia. Maka para jin berusaha mencuri dengar, lalu mereka sampaikan kepada walit-walitnya (tukang sihir). Sehingga mereka dilempar dengan bintang-bintang tersebut. Berita itu mereka bawa dalam bentuk yang utuh, iaitu yang sebenarnya tetapi mereka campur dengan pembohongan dan mereka tambah-tambahkan." [HR Muslim]
Apakah bintang jatuh boleh mengabulkan permintaan?
Menurut tradisi yang diturunkan dari nenek moyang, apabila kita melihat bintang jatuh secara langsung maka satu keinginan kita akan terkabul.
Maka daripada itu, apabila kita melihat bintang jatuh mohonlah satu permintaan.
Berdoalah! Tapi berdoanya tetap kepada Allah. Salah bila kita berdoa dan minta bantuan kepada bintang jatuh. Bukan nanti dapat barokah, malah jadi musrik jadinya.
Bintang jatuh hanya sekadar perantara saja. Yang mengabulkan ya atau tidaknya doa kita adalah Allah.
Wallahu a'lam.
BACA INI JUGA:
sumber: RR